Sukses

Jamaah Haji Ngeluh Jatah Air Zamzam, Anggito: Nanti Diseragamkan!

Keluhan banyak anggota jamaah haji Indonesia soal perbedaan pembagian air zamzam ditnggapi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag.

Keluhan banyak anggota jamaah haji Indonesia soal perbedaan pembagian air zamzam mendapat tanggapan Anggito Abimanyu. Menurut Anggito selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, jatah air zamzam dari Mekah melalui maskapai penerbangan bagi jamaah Indonesia kemungkinan akan diseragamkan.

"Itu komplain kita terima saja. Tapi kita nggak bisa ngapa-ngapain. Tahun depan kita mungkin akan turunkan jadi 5 liter saja, baik Saudia (Saudi Arabian Airlines) maupun Garuda," papar Anggito di ruang Media Center Haji Daerah Kerja Mekah, Selasa (22/10/2103).

Sebagian jemaah memang mengeluhkan penumpang maskapai Garuda Indonesia hanya mendapat jatah 5 liter air zamzam. Padahal, penumpang yang naik Saudia memperoleh 10 liter.

Anggito menjelaskan, masalah ini mencuat lantaran pesawat yang digunakan berbeda, terutama untuk bandara yang tak bisa didarati pesawat besar. Selain itu, Garuda hanya diperbolehkan memesan kemasan 5 liter.

"Kalau Boeing 747 bisa, tapi kan nggak bisa order dengan dua zamzam. Garuda hanya bisa order 5 liter," urai Anggito.

Jelasnya, jika pesawatnya Airbus A330, maka tak dapat mengangkut 10 liter. Sementara, imbuh Anggito, maskapai Saudia sudah telanjur memesan zamzam kemasan 10 liter.

Sebelumnya, jamaah haji kloter UPG-5 (embarkasi Makassar) di Pemondokan 908, Mekah, mengeluhkan perbedaan jatah tersebut. Protes muncul saat mereka menimbang koper masing-masing sebelum kembali ke Tanah Air.

Mereka menyampaikan keluh kesah lantaran tidak boleh membawa air zamzam di dalam koper. Terlebih, mereka hanya mendapat jatah 5 liter.

"Kalau Saudi Arabian Airlines diberi 10 liter, kenapa Garuda hanya 5 liter? Padahal awalnya Garuda mau memberi 10 liter, mengapa tiba-tiba ada edaran kedua yang menyebut hanya diberi 5 liter saja," beber ketua rombongan Hasan Mahua.

Hasan pun mengatakan, rombongannya telah memahami adanya larangan membawa air zamzam. "Kita berharap juga diberi zamzam 10 liter, biar adil," serunya.

Mereka memang boleh saja protes. Namun yang jelas, batas bawaan bagasi jamaah haji ditentukan seberat 32 kilogram dan tas tentengan jamaah seberat 7 kg. Ketentuan tersebut demi keamanan penerbangan. Adapun penimbangan barang dilakukan PT Al Mazro'i yang ditunjuk Garuda Indonesia. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.