Sukses

Lobi OKI, Indonesia Berharap Kuota Haji Ditambah

Menteri Agama Suryadharma Ali bertemu Sekjen OKI. Pertemuan itu dilakukan untuk meminta penambahan jatah kuota jamaah haji.

Pengurangan jatah kuota jamaah haji 20% membuat Pemerintah Indonesia berpikir keras. Menteri Agama Suryadharma Ali selaku amirul hajj (pimpinan haji) Indonesia meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) merevisi jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia dari 211 ribu menjadi 240 ribu anggota.

Permohonan ini disampaikan dalam pertemuan Menteri Agama RI dengan Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/10/2013) siang waktu setempat. "Beliau (Sekjen OKI) berjanji akan mengoreksi dan permohonan kita disampaikan dalam sidang OKI," tutur Suryadharma usai pertemuan singkat selama setengah jam, seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (8/10/2013) malam.

Suryadharma menjelaskan, sidang OKI yang khusus membahas kalkulasi kuota haji tiap negara muslim terjadi sudah lama. Akibatnya, kuota saat ini masih menggunakan kuota lama. Saat ini rasio kuota haji di suatu negara adalah 1 orang per 1000 muslim.

Namun, Suryadharma Ali mengingatkan bahwa otoritas haji tetap berada di tangan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Maka pertimbangan kuota tersebut disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Saudi. Seiring perbaikan di Masjidil Haram dan penambahan fasilitas di lokasi lempar jumrah, Suryadharma berharap fasilitas pelayanan juga semakin baik. Perbaikan itu, imbuh dia, diharapkan bisa berimbas pada peningkatan fasilitas haji lainnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Agama menyampaikan kembali komitmen Indonesia untuk memberi dukungan dalam penyelesaian masalah dunia. Terlebih, masih ada negara yang belum menikmati kebebasan, seperti di Palestina, Suriah, dan lain-lain. "Kami juga pastikan komitmen kami untuk berpartisipasi dalam proses perdamaian Thailand Selatan dan pihak pemerintah," ucap Suryadharma.

Sementara, Sekjen OKI Ihsanoglu tak banyak memberikan keterangan. Dia hanya menyampakan terima kasih dan kepada Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara berpengaruh besar. "Saya senang sekali telah bertemu dengan Menteri Agama dari Indonesia sebagai negara yang pengaruh besar. Kami telah berdiskusi banyak hal yang bermanfaat," kata Ihsanoglu.(Don/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.