Sukses

Gelombang Terakhir Calon Haji Indonesia Tiba di Jeddah

Gelombang terakhir calon jamaah haji Indonesia berangsur tiba di Arab Saudi. Jika telah tiba, calon haji akan bersiap puncak haji di Armina.

Kedatangan calon jemaah haji Indonesia gelombang kedua melalui Bandara King Abdul Aziz, Kota Jeddah, dijadwalkan berakhir pada Rabu (9/10/2013) malam Waktu Arab Saudi (WAS). Dengan kata lain, aktivitas penerimaan kedatangan calon haji di bandara internasional di Jeddah akan memasuki closing date atau penutupan.

Rencananya, seperti pantauan Liputan6.com di Makkah Selasa (8/10/2013) malam, closing date tersebut ditutup Menteri Agama Suryadharma Ali, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansur, dan beberapa pejabat terkait. Selanjutnya, seluruh aktivitas jemaah bakal bergeser ke Kota Makkah untuk persiapan puncak haji di Armina atau Arafah-Mina.

Hingga Selasa, 8 Oktober 2013 jumlah calon jemaah haji reguler yang sudah tiba di Makkah mencapai 145.109 (355 kelompok terbang) atau tinggal 26 kloter yang belum tiba. Sedangkan, jemaah haji khusus yang tiba di Tanah Suci sudah mencapai sudah 9.211 orang atau 67,7%. Alhasil, tinggal 4.389 orang yang belum tiba.

Para calon jemaah haji tiba di Arab Saudi melalui 2 bandara berbeda. Sebanyak 7.204 orang tiba melalui Bandara Jeddah dan 2.007 orang melalui bandara di Madinah. "Sisanya nanti ditunggu sampai Rabu malam Waktu Arab Saudi," tutur Kepala Seksi Pendataan Haji Khusus Kemenag Cecep Nursamsi, seperti dikutip Liputan6.com, Selasa, (8/10/2013) malam.

Di kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pengendali Haji Khusus Kemenag Khoirizi menjelaskan, tahun ini kuota untuk haji khusus mencapai 13.600 orang. Angka itu sudah terpangkas 20% seperti kuota haji reguler. Seluruh jamaah haji khusus dalam kondisi sehat.

"Yang baru mau datang, semuanya lewat Jeddah. Madinah terakhir sudah masuk (Selasa) tadi malam," jelas Khoirizi.

Sementara, kata Khoirizi, total maktab atau kantor yang disiapkan selama prosesi Armina ada 10. Setiap maktab, memiliki harga tersendiri. Makin dekat dari Jamarat di Mina, tarifnya juga semakin mahal. Tahun ini Kemenag mengeluarkan izin pada 138 perusahaan dari 168 PIHK yang terdaftar.

"Soal tarif, itu urusan PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus). Merekalah yang berurusan langsung dengan muassasah. Kami hanya mengatur regulasinya saja,’’ ujar Khoirizi.(Don/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini